Showing posts with label everyone care at me. Show all posts
Showing posts with label everyone care at me. Show all posts

Saturday, September 8, 2012

Advice

Take a step back. Fucking look at yourself. You are human. You are beautiful. You are so beautiful. And you can be anything. You can be everything. Don't hate everyone because someone broke your heart, or because your parents split up, or your best friend betrayed you, your father hit you, the kid down the street called you fat, ugly, stupid, worthless. Don't concern yourself with things you cannot control. Cry when you need to then let go when it's time. Don't hang onto painful memories just because you're afraid to forget. Let go of things that are in the past. Forget things that aren't worth remembering. Stop taking things for granted. Stop taking life for granted. Live for something. Live for yourself. Fall in love. Fall out of love. Fall in love. Fall out love. Do this over and over until you know what it really is to love someone. Question things. Tell people how you really feel. Sleep under the stars. Create, imagine, inspire, share something wonderful. Meet new people. Make someone's day. Follow your dreams. Live your life to it's full potential. Just live, dammit!!. Let go of all of the horrible things in your life and fucking live. And one day, when you're old, look back with no regrets :)




Wednesday, March 28, 2012

eighteen years old

Yap yap this is my birthday.
Just to remember...
18 years ago, i was born to the earth through caesar operation from a great woman ever. 
Guess who? 
ya, She's my mom :)



Sedikit cerita di hari ulang tahun gue ini yang biasa-biasa aja, ada beberapa hal yang ingin gue share sama teman-teman bloggies. Gak terlalu seru sih karena gue hari ini tidak kemana-mana (hehe), tapi yang namanya lagi bahagia sah-sah aja dong sharing sama kalian? muehehehe


First: 
'He said happy birthday'

Gue dapet ucapan selamat ulang tahun dari si doi pas tengah malem sekitar jam 00:05. OMG, dia adalah orang pertama yang say HB ke gue. Awalnya gue fikir dia lupa karena malemnya kita masih smsan seperti biasa dan doi sama sekali gak ngungkit tentang ulang tahun. Tololnya gue pake acara ketiduran segala dan baru baca tuh sms sekitar 30 menit kemudian.
Hahaha. Maaf yaa kaseep.
Isi smsnya ituloh yang bikin gue terharu :')
Wawawawa... pas baca itu gue jadi senyum-senyum sendiri.
Kemudian gue bales: 
"waaaaa lo inget ***** ? :o hihi thanks yaaa"
Eh dia bales:
"Hahaha. Inget lah gue. Lu kan pernah ngucapin selamet juga ke gue"
Gue bales:
"Oh iya yaa :o Okee.. makacii lagi yaa ***** :* .Seneng ih gw"
(sumpah alay bgt gue disitu. bodo lah)
Dia malah bales:
"Iya sama". Udah sana tidur gih. Tar sakit loh"
 (Gubraaaaak!!!)
 Semenit kemudian ada sms dari doi lagi:
"Maaf yah gw ga bisa ngasih kado. Tar lah kalo ada uang gw kasih kado"
  
*ya ampuun gak perlu kado gue, dapet ucapan dari lo aja gue udah seneng kok :)*
thanks loh yaa... sumpah mungkin bagi doi biasa aja, tapi bagi gue ini berkesan banget. Sebelumnya gue belum pernah ada yang ngucapin selamat ultah tengah malem kayak gini terlebih dari seorang lawan jenis :( sedih yaaa emang. Tapi berkat lo, semuanya jadi berbeda. 
sekali lagi thanks for you

Second:
"My mom called me" 
  
Ibu menelefon untuk ngucapin selamat ulang tahun buat gue.
 Kejadiannya pas pagi-pagi banget sekitar jam 6-an ketika gue masih tidur. 
Beliau yang saat ini sedang di Yogyakarta untuk dinas, menelefon lewat handphone bapak yang jam segitu memang sudah bangun. 
Saat itu kakak gue nyamperin ke tempat tidur dan membangunkan gue dengan semangatnya.
"Beh, ada telfon nih dari Ibu. Mau ngomong" 
"Haah? hooh iya iya" kata gue sambil setengah merem.
Dan terjadilah percakapan itu.
Lagi-lagi gue terharu dengernya :'( 
Ibu doain gue supaya gue lulus UN, dan keinginan gue buat kuliah bisa terkabul.
Terakhir sebelum telfon di tutup, ibu bertanya:
"Mau kado apa? Tas gemblok (tas punggung) aja ya?"
(ya ampuuun masih sempet-sempetnya nyokap nawarin kado di saat dia lagi sibuk begini)
Dan gue teringat beberapa hari yang lalu disaat beliau memarahi gue karena gue tidak belajar.
Dia bilang:
"BELAJAR AJA MASIH MALES, YANG KAYAK GITU MAU SOK2AN KULIAH!! ORANG KALO KULIAH ITU HARUS RAJIN DARI AWALNYA"

Demi apa dong mau nangis gue dengernya. Tapi setelah tahu kalo beliau akhirnya mendoakan juga buat gue agar kuliah, rasanya pengen menarik semua kekesalan yang pernah gue utarakan waktu itu. 
 Thanks mom and sorry for all my fault

THIRD:  
Greeting from my overseas friends 

That special moment when my friend from Australia and Egypt saying Happy Birthday to me.



(Bobo Yacout kebiasaan manggil gue Pipaah :D haha lucu-lucu mereka tuh)
:D :D

Sekarang waktunya gue untuk membenah diri. Tahun ini adalah tahun terakhir gue memakai baju seragam, selebihnya gue akan memasuki dunia yang 'real', dunia kampus (ah sadaaap), dunia lain, dua dunia. Halah jadi ngaco gini -___-
Intinya mah, gue gapunya waktu lagi buat main-main. Gue harus membiasakan diri untuk lebih bersikap dewasa. Laki-laki mana yang mau sama perempuan yang sikapnya masih kayak anak kecil? oh nooo. Sekali lagi makasih banget buat orang2 yang udah ngucapin hari ini. Terutama buat sahabat2 gue Dita, Zulfah, Kamila, Novi, dan teman-teman di sekolah. Thanks atas doa kalian yaa.

Okay guys thank you for read my post. I'll be back to share awesome thing on next time :)
see yaaa

with love,
Labibah

Thursday, December 8, 2011

Hey, my mouth full of blood :(

Sebelumnya, gue ingin mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memulihkan kesehatan gue seperti sediakalanya sampai saat ini. Alhamdulillah...alhamdulillah....alhamdulillah....Tanpa izin-Nya, mungkin gue tidak akan seperti sekarang. Gue masih dalam keadaan 'sekarat', masih seperti 'vampir', masih kayak orang abis di babak belurin, pokoknya masih dalam keadaan tidak semestinya seperti orang normal.
So, apa yang terjadi? apa yang di maksud dengan 'memulihkan kesehatan seperti sediakalanya?', well beginilah ceritanya...

Selama dua hari terakhir gue dilanda kepanikan luar biasa. Gue baru saja menjalani operasi kecil yaitu pencabutan gingsul. Ya, kata dokternya memang harus di operasi sebab posisinya sangat rumit; terjepit antara gigi bawah dan gingsul tersebut berukuran kecil. Gue sempet nervous karena ini adalah pertama kalinya gue dioperasi meskipun hanya operasi kecil. Tapi ya alhamdulillah sih lancar-lancar aja meski operasinya lumayan lama karena kendala behel. Namun ketika di rumah, petaka pun tiba! Niat hati sebelum tidur gue ingin melepas kain kasa yang sudah penuh oleh darah. Tapi ternyata kain kasanya nyangkut di behel (lagi-lagi karena behel). Gue berusaha ngeluarin kasa itu tapi gak berhasil berhasil. Gue teriak-teriak manggilin kakak dan ibu karena panik banyak darah yang keluar. Gue disitu udah kayak vampir. Gigi gue udah berwarna merah pekat. Gue teriak sejadi-jadinya sampai membangunkan bapak yang udah tidur. "Kenapa sih?" | "INI KASANYA NYANGKUT DI BEHEL!!" bukannya bantuin, bapak malah ngomelin gue. Katanya, gue bukannya langsung tidur malah ngurusin kasa. Kakak gue ngeliatin sambil menatap ngeri, ibu spechless mungkin karena kaget juga ngeliat darahnya keluar banyak gitu. Akhirnya setelah berkutat dengan kain kasa yang menyangkut, bapak pun mengambil inisiatif untuk memotongnya. Proses pemotongan kain kasa berlangsung cukup lama. Ibu menyenter mulut gue agar bapak bisa melihat lebih jelas lagi. Gue nyesek abis, udah lemes, badan gue menggetar takut takut yang kegunting malah bibir gue. Bukan apa-apa soalnya bapak gue itu orangnya gugupan.


But he was successed! Legaaa banget akhirnya bisa lepas (dan saya menyalahkan behel! fuck). Sayang sekali kelegaan gue tidak berlangsung lama. Darah masih mengalir dari bekas cabutan gigi. Panik. Shock. Stress gue ngeliat darah dimana-mana. Bapak kemudian membelikan es batu di warung untuk mengompres pipi gue supaya darahnya beku. Namun nihil ! sia-sia aja, darahnya terus mengalir sampai malam. Gue tidur pun dengan keadaan yang amat sangat tersiksa. Pikiran gue sampai pada kematian! gue fikir gue akan mati saat itu juga karena kehabisan darah. Ya allah beneran deh oksigen di kamar gue rasanya terbatas banget. Udah pasrah aja deh gue, semuanya gue serahin sama Allah.

Sampai pada besoknya gue sekolah masuk pagi jam 7 untuk ulangan bersama. Kondisi gue pada saat itu belum kunjung membaik, darah masih keluar dari mulut. Alhasil gue harus membawa sapu tangan ke sekolah. Sialnya, temen gue si Ryan gak kunjung menjemput gue. Akhirnya daripada telat, gue naik angkot sendiri dengan kondisi gak enak banget (ya allah tersiksa gue waktu itu). Bisa bayangin dong gimana risihnya kalau mulut lo penuh sama darah? ngomong pun jadi gak nyaman karena takut sewaktu-waktu meluber keluar. Setiap kali keluar, selalu gue telen. Gue gamau terus-terusan meludah karena pasti akan capek saking banyaknya dan gak abis-abis.

Sampai di sekolah gue pun terlambat. Ujian pertama adalah B.Indonesia dan gue gak belajar sama sekali. Gimana mau belajar kalau kondisi masih kayak begini? boro-boro mikirin belajar, udah capek sama yang namanya darah. Brrrrrrrr ~~~ mungkin gue sedang diberi cobaan sama Tuhan. Gue mencoba untuk tidak menyesali apa yang sudah terjadi, misalnya gue nyesel karena udah nyabut gingsul yang sebelah kiri. Capek kalau terlalu sering menyesal, buang buang waktu aja. Mendingan gue jalanin meskipun terkadang masih suka mengeluh.
 
Di sekolah, teman-teman gue pada penasaran sama kondisi gue. Mereka banyak bertanya mengapa bisa kayak gini, mengapa bisa kayak gitu? dengan penuh kesabaran gue jawab satu persatu kalau ada yang tanya. Gue tidak ingin dalam kondisi sakit masih aja marah-marah, gue harus menghadapi mereka dengan sabar. Hampir semuanya menyanyakan dan memberikan gue semangat. Ada juga yang kasian sama gue (ya allaaaah haruskah? hahaha). Ada yang meringis ngeri karena ngeliat gue nyengir, isinya merah semua. Ada juga yang gak tega ngeliat gue kayak gitu. Berdarah-darah menyeramkan. Ada juga yang menyalahkan gue kenapa cabutnya pas lagi ulangan? Dan yang paling bikin gue nyaman lagi adalah saat mereka menemani gue pada jam istirahat. Gue yang pada saat itu tidak ingin jajan, memutuskan untuk stay di kelas sampai bel masuk. Dan banyak dari mereka yang ikutan stay di kelas menemani gue. Beruntung banget gue gak sendirian. Mungkin kalau mereka jahat, bisa aja gue di tinggalin ke kantin, ya kan? Pokoknya dari situ gue mengambil kesimpulan bahwa mereka ternyata care sama gue. Kita ngobrol-ngobrol banyak hal. Si Fajar terus-terusan bikin gue ketawa sedangkan gue saat itu tidak boleh ketawa lebar-lebar karena takut jahitannya terbuka (nyiksa). Intinya sih gue ngerasa terhibur dengan kehadiran mereka di sekitar gue.

Lucunya gara-gara kondisi sakit gue itu, mereka memperlakukan gue kayak artis. Gue menjadi pusat perhatian sehari. Kemanapun gue pergi, mereka ikut. Gue ke tolilet, mau bersihin darah, mereka ikut. Ya allah bener-bener deh sayang banget sama merekaaaa!!!Tidak hanya itu, mereka jadi lebih care sama gue. Waktu gue udah mulai males ngerjain soal, si Ryan yang nulisin essay gue sampai selesai. Waktu gue mau bersihin mulut, si Iddonk ikut ke toilet sama Camai. Megangin kerudung biar gak kena darah. Waktu gue nyuci sapu tangan yang banyak darahnya, si Bait yang ngejemurin diatas genteng. Waktu gue mual, gue minta tolong Frasky ke warung buat beliin minyak kayu putih. Dan waktu gue muntah darah (disini klimaksnya), mereka beramai-ramai ke toilet buat nemenin gue. Ada anak cowoknya juga malah, padahal itu di toilet cewek. Percakapan-percakapan mereka ituloh yang gue sukai. Sangat mengerti gue. Kelihatannya emang kayak sok tahu, tapi semuanya bener.

Gue pulang sekolah pun masih dianterin Ryan. Anak cewenya pada gak tega kalau gue pulang sendirian naik angkot dalam kondisi kayak orang babak belur begitu. Baju dan rok kecipratan darah. Kerudung juga. Lengkap sudah. Untungnya gak ada rasa sakit sama sekali. Cuma darahnya yang gak nahaaaan!! Pulang-pulang gue nangis. Sendirian di rumah, kelaperan. Bener-bener menyedihkan.

Alhamdulillahnya, pas sore gue ke dokter dianterin ibu sama bapak. Mereka ngejelasin secara detail semua kronologinya kenapa bisa sampai seperti ini. Akhirnya si dokter pun menangani. Gue di suruh kumur betadine, dikasih obat pengurang pendarahan, dikasih alkohol, dibersihin darah-darahnya termasuk yang menggumpal, dan terakhir dikasih kasa lagi. Dan....VOILA! darahnya beneran berenti. Betapa bahagianya gue :) masih gak percaya gue udah sembuh walaupun belum total banget. Sekarang masih bengkak sih, tapi dengan menghilangnya darah aja udah cukup bikin gue seneng. Kata dokternya kira-kira 3 atau 4 hari akan mengempes.

Huaaaaa...happy banget bisa normal lagi. Akhirnya setelah 2 hari berkutat dengan darah, gue bisa sembuh lagi. Capek banget ngeliat darah begitu banyak. Ini bakalan gue jadiin pengalaman dalam hidup meskipun pengalaman pahit. Tapi tentu saja dibalik pengalaman pahit itu, terdapat kenangan manis yang diberikan teman-teman gue. Oh iya, sampai di rumah, si Doi sms gue lhooo. Nanyain kenapa tadi di sekolah muntah darah ahahaha. Rada telat sih, tapi yaa tetap aja gue senang. Hihi

Dan untuk ibu sama bapak, maaf banget udah nyusahin, ngerepotin kalian. Entah berapa biaya yang mereka keluarkan untuk penyembuhan anaknya. Demi gigi-gigi gue yang letaknya tidak beraturan ini. Ya Allahku, terimakasih sekali lagi. Beruntung banget di kelilingi orang-orang yang sayang dan care sama aku. Makasih Allah atas semua kehendak-Mu ini. Atas semua sehat yang engkau berikan hari ini.

Sekian curhatnya....capek nulis mulu. Byeee