failed?? who says?

sebulan berlalu setelah pengumuman kampus itu, kini aku sudah bisa move on. aku sudah bisa menerima kenyataan bahwa disana bukanlah tempatku untuk memulai meraih cita-cita. memang benar, terkadang apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk tuhan. tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan! walaupun pada saat itu aku sulit untuk menerima dan merasa gagal membahagiakan orang tua, tapi tiba-tiba aku teringat suatu hal: masih ada jalan untuk membahagiakan mereka dan meraih cita-citaku. 

sejujurnya, sempat terlintas bahwa aku sudah mengecewakan mereka. aku seperti terlalu terobsesi untuk dapat merebut satu kursi di salah satu perguruan tinggi negeri favorite di Indonesia. padahal aku sudah banyak mendengar cerita mereka yang gagal mencoba tes disana. bagaimana persaingan disana dan seperti apa kepribadian mahasiswanya. mungkin karena keinginan yang berlebihan itulah tuhan akhirnya berkata lain. mungkin Dia tidak ingin aku menjadi besar kepala jika memang diterima disana. ah... tuhan memang tahu sifatku seperti apa :p 

tapi aku tidak merasa bodoh. setidaknya aku sudah mencoba. aku sudah melakukan hal yang telah membuatku penasaran selama ini. dan sekarang aku lega... lega sekali... karena aku sudah tahu hasilnya seperti apa. dan aku termasuk anak yang beruntung karena sampai saat ini masih bisa duduk di bangku kuliah. meskipun bukan negeri, tapi dengan mengucapkan bismillah, aku yakin disanalah tempatku mencari jalan menuju cita-cita. ya, S1 pendidikan guru bahasa inggris! itulah jurusan yang aku ambil di kampus itu. ibuku mulai menaruh harapan anaknya bisa menjadi penerus profesinya kelak. ya, seorang guru! meskipun tidak yakin, dan bayang-bayang menjadi seorang penerjemah di PBB, tour guide, atau diplomat terus terbayang di kepalaku, beliau tetap mengembalikan semua keputusan masa depan padaku.

dan sekali lagi aku beruntung... 
aku adalah salah satu anak yang masih punya kesempatan kuliah disaat ada banyak teman-temanku yang memilih bekerja setelah lulus, dan terpaksa 'menunda' kuliah karena faktor ekonomi. bukannya aku tidak mau bekerja, tapi aku hanya ingin 'melatih' lebih banyak lagi kemampuan yang selama ini sudah kupunya. aku tidak ingin gegabah, kawan! aku hanya ingin yang terbaik untuk masa depanku kelak. 

well, terimakasih untuk semua orang yang sudah memberiku semangat dan motivasi agar aku berlapang dada. sukses untuk kita semua!!